Friday, June 7, 2013

Membaca Kritis



Membaca intensif terdiri dari membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide.
Membaca teliti adalah membaca dengan tujuan untuk meneliti informasi-informasi yang ada dalam bahan bacaan atau informasi-informasi penting. Membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami : (1) standar-standar atau norma-norma kesastraan, (2) resensi kritis, (3) drama tulis, dan (4) pola-pola fiksi. Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
Berdasarkan hal di atas, pada bab ini kelompok kami akan membahas mengenai Membaca Kritis.

1.1  Pengertian Membaca Kritis
Membaca kritis (critical reading), adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan. (Albert [et al] 1961b : 1).
Membaca kritis merupakan modal utama bagi para mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam studinya. Kebanyakan mahasiswa telah mengalami praktek dalam membaca intensif. Walaupun mungkin mereka tidak sadar dan mengetahuinya pada saat itu. (Mortimer Adler, dalam bukunya “How to Read a Book”).
Dalam bahasa Inggris dipergunakan berbagai istilah sebagai padanan “membaca kritis” atau “critical reading” ini, antara lain interpretative reading atau membaca interpretatif (Dawson [et al], 1963: 84), dan membaca kreatif atau creative reading (Anderson; 1972: 210).
Membaca kritis adalah kemampuan memahami makna tersirat sebuah bacaan. Untuk itu, diperlukan kemampuan berfikir dan bersikap kritis. Dalam membaca kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis. (cf.Harris et. Al. 1983; smith, 1986; Albert dalam tarigan, 1988:89). Kemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca untuk mengolah bahan bacaan secara kritis dan menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersirat.  Membaca kritis adalah hati-hati, teliti, berpikir, dan membaca aktif. Bukan negatif atau membaca cepat.
Membaca kritis adalah membaca untuk memahami isi bacaan secara rasional, kritis, mendalam, disertai keterlibatan pikiran untuk menganalisis bacaan. Di sini pembaca akan mencamkan lebihdalam materi yang dibacanya. Seorang pembaca kritis menggunakan empat cara secara aktif.

1.2  Tujuan Membaca Kritis
Pada umumnya membaca kritis (atau membaca interpretatif, ataupun membaca kreatif) ini menuntut dari para pembaca agar mereka :
a)    Memahami maksud penulis
b)   Memahami organisasi dasar tulisan
c)    Dapat menilai penyajian penulis/pengarang
d)   Dapat menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan sehari-hari
e)    Meningkatkan minat baca, kemampuan baca dan berpikir kritis
f)    Mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan bacaan
g)   Membaca majalah atau publikasi-publikasi periodik yang serius.

1.2.1   Memahami Maksud Penulis
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membaca kritis adalah menentukan serta memahami maksud dan tujuan penulis. Kebanyakan tulisan memenuhi satu (atau lebih) dari keempat tujuan umum wacana (discourse) yaitu: memberitahu (to inform), meyakinkan (to convince), mengajak, mendesak, meyakinkan (to persuade), atau menghibur (to entertain). Sekalipun kita jarang menemui suatu pilihan bacaan yang secara jelas dibatasi pada salah satu dari keempat tujuan ini tetapi salah satu di antaranya biasanya menonjol. Akan tetapi dari ketiga yang pertama, kerapkali ada suatu tujuan yang kurang jelas, yang oleh penulis sendiri mungkin saja tidak seluruhnya dikenal.
Beberapa cara yang perlu dilakukan dalam membaca serta memahami maksud penulis ini, diantaranya :
a)    Carilah pada paragraf-paragraf pendahuluan suatu pernyataan mengenai maksud penulis; kemudian cari pada paragraf-paragraf penutup suatu uraian lain ataupun penjelasan terhadap maksud tersebut.
b)   Perhatikan baik-baik bagaimana caranya maksud penulis tersebut menentukan ruang lingkup pembicaraannya. Dia akan memilih dengan jelas dan hati-hati bahannya itu dan meletakkan tekanan pada informasi yang menunjang maksudnya itu.
c)    Perhatikanlah dengan seksama bagaimana caranya maksud tersebut kerapkali menentukan organisasi serta penyajian bahannya itu. Kalau maksudnya adalah untuk memberitahukan, maka pengarang akan menampilkan pokok bahasannya selangsung dan senyata mungkin. Kalau maksudnya mengajak, mendesak, maka dia akan menatanya dalam suatu urutan atau susunan yang logis. Kalau maksudnya untuk meyakinkan, maka dia dapat menambahkan pada kedua yang pertama tadi suatu daya tarik, suatu appeal bagi emosi-emosi pembaca.
d)   Carilah dan dapatkan maksud-maksud yang tersirat, yang tersembunyi. Misalnya surat dagang mungkin mencoba untuk mendesak mengajak kita untuk membeli sesuatu. Suatu artikel mengenai politik, keagamaan, ataupun masalah sosial mungkin saja mencoba mengajak kita ke arah sudut pandangan tertentu.

1.2.2   Memanfaatkan Kemampuan Membaca dan Berpikir Kritis
Kemampuan membaca dan berpikir secara kritis juga menuntut agar kita sadar akan sikap-sikap serta prasangka-prasangka kita sendiri, dan unsur-unsur lain dalam latar belakang pribadi kita yang mungkin mempengaruhi kegiatan membaca dan berpikir kita. Hampir setiap topik yang kontroversial, setiap masalah yang sedang diperdebatkan akan menantang atau meragukan kemampuan kita menjadi obyektif.
Sebagai seorang pembaca yang bertanggungjawab, maka kita hendaklah memperhatikan hal-hal berikut ini dalam membaca atau menyimak pembicaraan-pembicaraan yang kontroversial:
a)    Harus yakin bahwa kita membaca atau menyimak untuk memahami apa yang disajikan sebelum kita mulai mengutarakan pendapat mengenai hal itu. Haruslah rela dan terbuka menerima pendapat atau pandangan orang lain. Pemahaman atau pengertian haruslah selalu mendahului penilaian.
b)   Setelah kita yakin bahwa kita telah memberikan suatu pendengaran yang jujur terhadap penyajian atau uraian orang itu, analisislah asumsi-asumsi dan praduga-praduga kita sendiri untuk melihat apakah kita berpikir secara jelas dan obyektif, ataukah tidak.
c)    Jangan biarkan perasaan-perasaan serta prasangka-prasangka kita menyebabkan kita hanya mengingat fakta-fakta dan alasan-alasan serupa itu sebagai penunjang terhadap pandangan kita sendiri sebelumnya.
d)   Jangan biarkan keinginan kita untuk membantah serta menyangkal, mencegah pemahaman kita terhadap penyajian, uraian orang itu. Jangan biarkan perhatian kita menantang atau membantah hal-hal tertentu, yang dapat menyebabkan kita kehilangan keseluruhan uraian orang itu.
e)    Cobalah melihat logika penyajian itu dari sudut maksud serta asumsi-asumsi penulis itu sendiri. Kemudian lihatlah bagaimana pandangannya berbeda dari pandangan kita, dan juga perhatikan secara luas akan hal-hal apa yang kita dapat seiring-sejalan dengan pandangan serta keterangan-keterangannya. Walaupun misalnya kita tidak dapat begitu mudah menerima dasar-dasar pikiran atau alasan dasarnya, namun mungkin saja dia mempunyai ide-ide atau pandangan-pandangan yang satu atau yang bermanfaat bagi kita.

1.2.3   Memahami Organisasi Dasar Tulisan
Para pembaca yang teliti mengamati indikasi-indikasi atau petunjuk-petunjuk mengenai pilihan itu dan bagaimana caranya disajikan. Biasanya penyajian seorang penulis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi dan kesimpulan.
1.2.3.1  Pendahuluan
Dalam pengkomunikasian ide-idenya secara jelas, maka seorang penulis akan mempergunakan satu atau lebih paragraf pembukaan untuk memperkenalkan subyeknya beserta pendekatan khusus terhadap hal itu, temanya. Dengan kata lain, dia hendak menyatakan ruang lingkup dan pembahasan uraiannya. Dia mungkin menyatakan maksudnya secara tidak langdung dalam berbagai ulasannya. Akhirnya, dia akan mempergunakan paragraf-paragraf pembukaan untuk menentukan nada artikel tersebut. pembaca yang seksama mengamati indikasi-indikasi yang serupa itu untuk memudahkannya membaca dengan pemahaman yang lebih tinggi serta mendalam, dan menilai karya itu secara lebih jujur.

1.2.3.2 Isi
Biasanya isi suatu uraian membagi dirinya sendiri menjadi dua, tiga, atau empat bagian utama, tempat penulis mengutarakan kasusnya sekonklusif atau segamblang mungkin. Kata-kata seperti pertama, kedua, lebih lanjut, akhirnya, dan sebaliknya menunjukkan langkah-langkah dalam suatu uraian yang tersusun secara logis. Kalau tidak ada dari tanda-tanda tersebut yang muncul kita harus mencari kalimat-kalimat, klausa-klausa, atau frase-frase transisional yang menunjukkan perubahan-perubahan dalam perkembangan pikiran. Dalam setiap kasus, tugas kita sebagai pembaca yang cerdas adalah menemukan organisasi dasar pengarang, rangka dasarnya, dan memanfaatkannya dalam pencapaian serta pemahaman pengaruh kuat dari pesannya itu.

1.2.3.2  Kesimpulan
Akhirnya, menjelang penutup suatu artikel kita kerapkali memperhitungkan bahwa penulis mengalihkan perhatiannya dari apa yang sedang dikatakannya menuju apa yang telah dikatakannya. Inilah suatu pertanda bagi kita bahwa dia akan menutup atau menyimpulkan artikelnya itu. Para pembaca yang teliti dan cermat, para pembaca yang bertanggungjawab, akan tetap waspada baik terhadap indikasi-indikasi yang eksplisit maupun yang implisit dari tema, maksud, ruang lingkup, dan organisasi umum sang penulis.

1.2.4   Menilai Penyajian Pengarang
Selaku pembaca yang kritis maka kita harus mampu menilai, mengevaluasi penyajian bahan sang penulis. Sebagai tambahan terhadap memperhatikan maksudnya dan caranya dia menyusun bahan tersebut, maka kita harus dapat menentukan apakah dia telah mencakup pokok masalahnya secara memuaskan, atau tidak.
Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan itu, dilihat dari berbagai segi, diantaranya:
a)    Dari segi informasi
b)   Dari segi logika
c)    Dari segi bahasa
d)   Dari segi kualifikasi
e)    Dari segi sumber-sumber informatika yang dipergunakan oleh sang pengarang.

1.2.5   Menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan sehari-hari
Bertumpuknya bahan bacaan, memperingatkan serta mendorong kita untuk menciptakan bagi kita sendiri prinsip-prinsip yang dapat membimbing kita dalam membaca. Pada umumnya, santapan bacaan kita haruslah mencakup hal-hal yang harus dibaca untuk menjaga agar kita dapat mengikuti perkembangan-perkembangan mutakhir dalam bidang-bidang politik, sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan agama, dalam peradaban modern.
Para pembaca yang teliti dan kritis terus-menerus akan mengevaluasi ide-ide yang disajikan pada mereka, terutama sekali untuk melihat apakah ide-ide itu menarik perhatian, dan kedua memberikan pertimbangan dan penilaian padanya, dan mengambil pendapat-pendapat mengenai hal-hal yang penting.



1.2.6 Meningkatkan minat membaca
Sebagai pelajar dan mahasiswa yang ingin menjadi anggota masyarakat yang dihormati serta yang bertanggungjawab, maka anda semua harus mencurahkan perhatian serta usaha anda pada peningkatan minat baca anda. Suatu sikap ingin tahu yang intelektual, yang bijaksana, ditambah dengan usaha yang konstan untuk menggali bidang-bidang pengetahuan baru, akan menolong anda untuk meningkatkan serta memperluas minat baca anda.
Untuk meningkatkan minat membaca ini, maka perlu sekali kita berusaha untuk :
a)    Menyediakan waktu untuk membaca
Alasan yang umum untuk tidak membaca adalah kekurangan waktu. Para pembaca yang berpengalaman selalu menyediakan beberapa buku atau majalah yang dapat dibaca segera bila ada kesempatan. Haruslah disadari benar-benar, bahwa orang yang tidak ingin maju sajalah, yang tidak menyediakan waktu untuk membaca dalam hidupnya. Usaha yang paling efisien untuk mengetahui segala kejadian penting di dunia modern sekarang ini adalah dengan membaca.
b)   Memilih bacaan yang baik
Menyediakan waktu untuk membaca sangat erat berhubungan dengan salah satu aspek yang paling penting dari membaca kritis, yaitu mengetahui apa yang baik dan bermanfaat untuk dibaca. Pertimbangan-pertimbangan berikut ini akan dapat menolong membimbing pilihan kita terhadap bacaan pada waktu terluang.
· Beberapa buku dibaca demi kesenangan.
· Beberapa buku dibaca dengan maksud agar tetap mengetahui perkembangan-perkembangan di dunia.
· Beberapa buku ditetapkan sebagai buku klasik.
· Beberapa buku dipilih berdasarkan rekomendasi atau pujian orang lain.
· Beberapa buku dibaca karena ditulis oleh pengarang yang telah dikenal oleh pembaca.
· Beberapa buku yang telah diangkat ke layar putih akan ternyata menarik.
· Beberapa dari bacaan kita, dapat dibuat dalam biografi atau sejarah.
· Beberapa buku yang ada kaitannya dengan minat-minat kejuruan dan kegemaran kita akan ternyata menarik serta informatif (banyak memberi/berisi penerangan).

1.2.7   Prinsip-prinsip pemilihan bahan bacaan
Dalam pelajaran atau telaah sastra, kita telah menyediakan waktu membaca pilihan-pilihan yang telah memenangkan penghargaan sebagai karya sastra, atau paling sedikit, sebagai buku-buku yang amat bernilai. Sebagai mahasiswa yang dewasa, kita hendaklah mampu menentukan sendiri buku-buku, majalah-majalah, film-film, dan acara-acara televisi yang mana yang pantas serta bermanfaat kita baca, kita tonton, yang memenuhi kebutuhan minat kita.

1.2.7.1  Buku-buku yang pantas dibaca
Beberapa orang tidak pernah bangkit dan berdiri di atas mentalitas buku-komik. Pada umumnya mereka mencari buku-buku dan majalah-majalah yang memberi laporan, menafsirkan, mengilhami, atau memperkaya kehidupan mereka, di samping juga memberi hiburan. Kalau sebuah buku tidak memenuhi salah satu atau lebih dari fungsi-fungsi tersebut, maka buku tersebut hampir tidak patut mendapatkan pertimbangan dan waktu yang serius.
Melalui membaca kita dapat memperoleh manfaat dari informasi yang baru mengenai dunia sekitar kita, mengenai bangsa lain, mengenai prestasi-prestasi dan pengalaman-pengalaman masa lalu atau tempat-tempat yang jauh. Kalau sebuah buku tidak dapat memperluas pengetahuan mengenai dunia kehidupan manusia, maka buku tersebut tidak pantas mendapat perhatian yang besar. Membaca dapat memberi motif-motif yang membuat kehidupan kita sendiri bertambah baik dan menolong kita bangun dari pengejaran suatu kehidupan belaka menuju seni menghidupi suatu kehidupan yang benar-benar kaya.

1.2.7.2 Norma-norma kritis
Orang-orang yang bertanggung jawab serta menghormati akal pikiran, dan hati sanubari mereka, ingin yakin benar-benar bahwa ide-ide yang mereka tampung dan serap itu akan merupakan ide-ide yang sehat, bukan merugikan, yang berbahaya. Secara singkat, hal-hal tersebut dapat dipertimbangkan dan dipikirkan dalam beberapa norma lainnya. Diantaranya :
a)    Norma-norma estetik
Dapatlah dikatakan bahwa suatu buku lakon, puisi, film, atau bentuk seni lainnya memenuhi tuntutan-tuntutan estetik, jika:
1.      Karya itu menghidupkan ilmu pengetahuan kita; yaitu kalau dapat membuat pengetahuan kita mengenai dunia menjadi hidup serta bermanfaat. Yang merupakan fungsi sebuah lakon, puisi, atau suatu cerita untuk memberi kita pandangan-pandangan baru, menolong kita melihat hubungan-hubungan baru antara butir-butir yang terpisah dalam ingatan kita.
2.      Karya itu membantu kita hidup secara lebih mendalam dan kaya. Buku-buku atau film-film yang melulu disajikan sebagai hiburan pengalihan dari kemonotonan atau keekanadaan kehidupan sehari-hari mempunyai nilai yang terbatas; tetapi karya yang menuntut kekuatan-kekuatan dan aspirasi-aspirasi kita yang lebih tinggi mempunyai hak yang lebih banyak menuntut waktu dan daya kita.
3.      Karya itu membawa kita lebih akrab dengan kebudayaan kita. Memang sukar bagi orang yang tidak berpendidikan, muda maupun tua, untuk mempercayai bahwa masalah-masalah besar kehidupan manusia telah terjadi berulang-ulang kali selama beribu-ribu tahun. Jawaban-jawaban jiwa-jiwa besar pada masa lalu terhadap masalah-masalah ini merupakan bgaian dari kebudayaan kita.
b)   Norma-norma sastra
Karya-karya kreatif agung dunia mengandung kualitas-kualitas tertentu yang telah memberinya suatu tempat yang permanen dalam warisan budaya kita. Suatu upaya kreatif dapat dianggap atau diakui sebagai suatu karya seni, jika:
1.      Karya itu membuat kita merealisasikan beberapa kebenaran mengenai dunia sekitar kita; yaitu kalau karya tersebut memberi kita suatu pengetahuan yang lebih mendalam dan suatu apresiasi yang lebih baik mengenai apa sebenarnya manusia itu, dan apa yang telah dipirkannya, diidamkannya, dan dilaksanakannya.
2.      Karya itu bebas dari/tidak terikat pada waktu dan tempat. Banyak buku yang baik yang mempunyai tuntutan bagi orang-orang pada masa dan tempat tertentu, tapi karena kondisi-kondisi berubah maka karya-karya tersebut kehilangan sebagian besar nilainya.
3.      Karya itu memberi sumbangan bagi kenikmatan kita. Kesenangan itu timbul dari kemampuannya memuaskan aspirasi-aspirasi intelektual dan spiritual manusia yang lebih tinggi, bukan dari pelayanannya terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih nyata.
4.      Karya itu merupakan sesuatu yang indah, atau “it is a thing of beauty”. Konsep-konsep mengenai apa sebenarnya yang indah itu akan berbeda-beda antara individu-individu dan akan berubah-ubah dengan waktu dan tempat akan tetapi keinginan atau hasrat manusia akan keindahan, tidak berubah. Pendeknya, manusia memperoleh kesenangan dalam prestasi-prestasi yang unggul dari sesama manusia.

1.2.7.3 Norma-norma moral
Dalam masa norma-norma relatif terhadap kebenaran dan kebaikan, maka para individu harus mempunyai standar-standar yang dapat dipergunakan untuk menentukan dan menilai apakah mereka mau menyingkapkan atau menampakkan pikiran-pikiran serta emosi-emosi mereka terhadap tuntutan-tuntutan sejumlah fiksi dan hiburan.populer sebuah film.
Sebagai para mahasiswa yang telah matang, maka kita harus juga menyadari bahwa sastra dan seni tidak prlu dibatasi pada tingkatan cerita romantis dan dongeng saja. Suatu sastar yang vital, yang hidup, haruslah menyajikan kehidupan serta masalah-masalahnya pada tingkat kedewasaan yang bertanggung jawab dan matang.



1.2.8   Membaca Majalah
Kita akan menjumpai bahwa kebanyakan kegiatan membaca akan dilaksanakan terhadap majalah-majalah mutakhir tinimbang terhadap buku-buku. Maka oleh sebab itu, agaknya ada manfaatnya, mengemukakan beberapa pertimbangan terhadap hal-hal yang ada kaitannya dengan membaca secara teliti penerbitan-penerbitan berkala yang serius.

1.2.8.1  Tingkat-tingkat tuntutan/daya pikat
Berdasarkan taraf kesukaran membacanya, semua itu dapat dideretkan dari jurnal-jurnal orang terpelajar sampai pada komik-komik bacaan anak muda. Terdapat sejumlah publikasi yang menuntut unsur-unsur yang bukn pikiran dalam populasi dan spesialisasi atau kekhususan dalam hal-hal yang suka menimbulkan sensasi, menimbulkan kegemparan. Kebanyakan dari bacaan kita mungkin dilakukan pada sejumlah publikasi berkala yang direncanakan menarik minat pembaca umum.
Publikasi tipe ketiga adalah yang bersifat lebih selektif dalam tuntutan terhadap penikmatnya. Majalah-majalah yang biasa disebut majalah kualitas itu cenderung memperbincangkan dengan serius masalah-masalah politik, falsafah, sejarah, religi, dan bidang-bidang minat lainnya bagi para pembaca yang bijaksana dan sensitif. Salah satu cara untuk menjaga agar kita tetap hidup secara intelektual, dapat mengikuti perkembangan-perkembangan masyarakat, mempunyai pandangan luas, tidak ketinggalan zaman, setelah meninggalkan bangku sekolah, adalah menjadi pembaca tetap salah satu atau lebih majalah-majalah yang bernilai baik.

1.2.8.2 Analisis komparatif terhadap dua artikel
Seringkali dapat kita saksikan adana dua artikel atau lebih yang membicarakan masalah yang sama. Apabila demikian halnya, dan masalah yang dibicarakan menarik perhatian kita, maka sebaiknyalah dibuat suatu analisis komparatif terhadap keduanya dengan cara berikut:
a.    Buatlah sekilas artikel untuk mengadakan suatu survei mengenai isinya. Formulasikanlah sejumlah pertanyaan yang hendak dicari jawabannya dalam bagian itu. Kemudian bacalah artikel itu dengan seksama.
b.    Apakah topik setiap artikel? Apakah temanya masing-masing? Buatlah sebuah rangka dasar singkat yang menggambarkan organisasi dasar setiap artikel.
c.    Artikel manakah yang dianggap ditulis lebih baik? Atau adakah terdapat perbedaan yang cukup besar dalam kualitas? Yang manakah yang tersusun secara lebih logis? Yang mana yang menampilkan argumen yang lebih kuat? Kualitas-kualitas tulisan persuasif apakah yang kita temui pada setiap artikel? Artikel manakah yang lebih meyakinkan? Apakah minat kita sendiri dalam kehidupan di luar rumah, ataupun ketiadaan minat seperti itu, mendapat sesuatu tempat terhadap reaksi kita terhadap kedua artikel itu?
d.   Apakah salah satu artikel kelihatan mengubah fakta-fakta untuk menolak mendukung kasusnya? Apakah ada sesuatu perbedaan dalam penekanan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh pandangan dasar penulis atau tema pembicaraannya? Apakah yang satu seakan-akan lebih atau kurang bersifat jujur dari yang lainnya? Atau apakah keduanya sama-sama tulus hati dan jujur dalam posisi mereka? Apakah mungkin bagi kedua penulis untuk tidak menyetujui suatu topik karena alasan-alasan yang sama jujurnya?
e.    Perhatikanlah asumsi-asumsi dasar kedua penulis itu.
f.     Apakah anda pikir kedua penulis itu memperlihatkan perhatian-perhatian umum yang sama dalam kehidupan pribadi mereka? Dapatkah anda temui kalimat-kalimat khusus dalam setiap artikel yang mencerminkan minat atau sikap pribadi sang penulis?
g.    Apakah salah seorang penulis mempergunakan kata-kata yang mengandung nilai-nilai emosional atau konotatif yang dapat mempengaruhi pembaca untuk menerimanya atau menentang kedudukannya? Dapatkah anda temukan kalimat-kalimat yang berisi kata-kata yang mengandung paling sedikit beberapa implikasi kesubyektifan maupun keobyektifan?


1.3    Manfaat Membaca Kritis
Manfaat dari membaca kritis ini adalah pertama, untuk menggali lebih mendalam di bawah permukaan, upaya untuk menemukan bukan hanya keseluruhan kebenaran mengenai apa yang dikatakan, tetapi juga menemukan alasan-alasan mengapa sang penulis mengatakan apa yang dikatakan, tetapi juga mengapa hal itu dikatakan, maka dia sudah mengarah yang paham. Kedua, membaca kritis merupakan modal utama bagi para siswa untuk mencapai kesuksesan dalam studinya.
Lebih jelas akan manfaat yang sangat penting dalam membaca kritis, antara lain:
a. pemahaman yang mendalam dan keterlibatan yang padu sebagai hasil usaha menganalisis sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan bacaan;
b.  kemampuan mengingat yang lebih kuat sebagai hasil usaha memahami berbagai hubungan yang ada di dalam bahan bacaan itu sendiri dan hubungan antara bahan bacaan itu dengan bacaan lain atau dengan pengalaman membaca Anda;
c. kepercayaan terhadap diri sendiri yang mantap untuk memberikan dukungan terhadap berbagai pendapat tentang isi bacaan.

1.4    Ciri Pembaca Kritis
Berikut ciri-ciri dari Pembaca Kreatif/Kritis:
1.        Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai membaca buku.
2.        Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari
3.        Muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan.
4.        Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa.
5.        Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya.
6.        Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau minatnya.
7.        Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan menggunakan bacaan sebagai pegangan.
8.        Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu masalah.
9.        Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir.
10.    Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana terhadap suatu persoalan.
11.    Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
12.    Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.
13.    Semakin kaya ide baik dalam meningkatkan mutu maupun membuat terobosan baru dalam memecahkan persoalan.
14.    Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-sumber baru.
15.    Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya wawasan.

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Penelusuran internet:
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_c0151_044164_chapter1.pdf

2 comments:

  1. coretan yang menarik.thanks for sharing-

    ReplyDelete
  2. Sands Casino | 150% Up To $2000 Bonus
    Play at Sands Casino. Enjoy 바카라 사이트 over 1000 of the latest slots 인카지노 games from septcasino Pragmatic Play, including progressive jackpots, classic table and video poker.

    ReplyDelete